Connect with us

Pidana

Hukum Pidana Islam: Asas, Prinsip, Dan Penerapannya

Hukum Pidana Islam: Asas, Prinsip, Dan Penerapannya – Abstract: Isiokwu a na-atụle ohere nke ijikọta na ntinye iwu ndị omempụ nke Islam na ntụgharị nke National Penal Code (mgbanwe ntaramahụhụ). Enwere ezi ihe atọ mere enwere ike ijikọ iwu mpụ islam ma tinye ya n’akwụkwọ edegharịrị edegharị koodu ntaramahụhụ mba, ya bụ; 1. Indonesia bụ obodo dabere na Pancasila dị ka echiche a kpọtụrụ aha na ụkpụrụ mbụ “Chineke Pụrụ Ime Ihe Nile”; 2. Ọtụtụ ndị Indonesia bụ ndị Alakụba; na 3. N’akụkọ ihe mere eme, iwu mpụ islam ga-abụrịrị na ọ dị na agwaetiti ahụ. Usoro nke itinye iwu mpụ islam n’ime iwu mpụ mba nwere ike mezuo site n’iji ọtụtụ ụkpụrụ, ya bụ: (1) ọdịnaya na ihe gbara ya gburugburu karịa ederede nkịtị; (2) nghazi si

(theory rehabilitation), ya bụ ka esi akụziri onye ikpe mara; (4) iguzobe ụkpụrụ sitere na iwu Islam nke e depụtara na echiche

Hukum Pidana Islam: Asas, Prinsip, Dan Penerapannya

Hukum Pidana Islam: Asas, Prinsip, Dan Penerapannya

Nchịkọta: Artikel ini membahas tenang potensi potensi dan internalisasi hukum pidana Islamic ke dalam revisi KUHP Nasional (

Asas Asas Hukum Pid Islam

). Ada tiga alasan kuat pembanga hukum pidana Islamic potenisi untuk berintegrasi dan beinternalisasi dalam plannung revisi KUHP Nasional, yaitu; 1. Indonesia adalakh negara yang barasan Panchasila sebagai ideology, karịsịa ike pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”; 2. Majoritas Masyarakat Indonesia Adalah Muslim; nyere 3. Secara historis, hukum pidana Islamic ini perah hidup di bumi nusantara. Prose internizasi hukum pidana Islam ke dalam hukum pidana mba bisa kikanda dengan pilabi ụkpụrụ, yakni: (1) ọkpụrụkpụ-contextual na formal-ederede; (2) ụkpụrụ nke dari orientasi

), yakni merahibitasi si terpidana; (4) nhazi nke asas-asas yang disarikan dari hukum islam asya yang tertuang dalam konsepKata asas brsal dr bhsa Arabic asasun yg brti dsar/prinsip, sdngkan kta legalitas brsal dr bhsa Latin yaitu lex (kata Benda) yg brdri kaUUta dian legalis yg brti sah atau ssuai dg ktntuan UU. Dg dmkian legalitas adl “keabsahan pesutsuta menurut undang undang”. Subekti dan Tjitrosudibyo, kamus Hukum (Jakarta: pradnya Paramita, 1969), hlm, 63.

Asas legalitas dlm Islamic bkn brdsrkan pd akal mnsia, ttpi dr Allah St. Sdngkan asas legalitas scra jls dianut dlm hkm Islam. Terbukti adanya bbrpa ayat yg mnnjukkan asas legalitas tsb. Allah tdk akan mnjtuhkan hkman pd mnsia&tdk akn mmnta ptngggngjwban mnsia sblm andanya pnjlsan&pmbrthuan dr Rasulnya. Dasar hukum asas legalitas dalam Islam antara Lane: Al-Quran, Surah Al-Isra: 15.

4 Lnjtan…, Artinya: “Barangsiapa yang berbuat sisaai dengan hidayah (Allah), Maka Verhalte Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirisha sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Verhaltet Dia tersesat bugs (kerugian) dirisha sendiri. dan soran yan berdosa tidak dapat triggerel dosa oran lene, dan kami tidak akan meng’azab sebelum kami mengutus seorang rasoul.” (Lht pl Al-Quran Surah Al-Kashash: 59).

Asas Asas Hukum Pidana: Pengertian Dan Penerapannya

Prinsip legalitas ini ditrpkan pling tgas pd kkhtan2 hudud. Plnggrannya dihkum dg sanksi hkm yg psti. Prinsip tsb jg ditrpkan bg kjhtan qishash dan diyat dg diltakanya usoro khusus dan sanksi yg ssuai. Jdi, tdk dirgukan bhw prinsip ini brlku spnuhnya bg kedua katagori diatas.

Asas territorial mnytkan bhw hkm pid Islamic hny brlku di wil dimna hkm Islamic diberlakukan, yakni: Ngra2 Islam; Ngra yg brprang dg ngra Islam; dan Ngra yg mngdakan prjnjian damai dg ngra Islam. Asas non territorial mnytkan bhw hkm pid islam brlku bg seorg Muslim tnpa gedandam dimna ia brda, apakah ada di wil dimna hkm pid Islamic dibrlkkan (tiga negara tsb di atas), muyum di ngra yg scra formal tdk dibrlkkan hkm

Hukum pidana Islamic pada prinsip tidak pakada surut, hal ini suasai dengan kaidah في اللغة الجنائي لرجعية tdk brlku surut pd pid Islamic, artinya sblum adanya nas yg ml called prbtan tsb mka kiadaosssbllaf ppatggatuk tdk. Nmn dlm praktiknya ada bbrpa jarimah yg ditrpkan brlku surut artinya prbtan itu dinggp jrimah wlaupun blm ada nas yg mlrngnya.

Hukum Pidana Islam: Asas, Prinsip, Dan Penerapannya

Suatu konsekuen yg tdk bs dihindarkan dr asas legalitas adl asas praduga tak brslah (ụkpụrụ nke iwu kwadoro/echiche nke ịdị ọcha). Mnrut asas ini smua prbtan sikma blh kcli utsarat olh suatu nash hkm. Slnjutnya stiap org tdk brslah utk suatu prbtan jahat, kcli dibktikan kslhannya pd suatu kjhtan tnpa ada krguan. Khadity nabi mnitkan skra jls: “Hindarkan hudud dalam kepadan stew lebih baik salah dalam liberating daripad salah mengukum.” Mnrut kttuan ini, ptsan utk mnjtuhkan hkman hrs dilkan dg utsibiman, tanpa adanya ekmanden.

Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Kejahatan Korporasi Dalam Lingkungan Hidup

9 D. ASAS MATERIAL hkm pid islamic mnytkan bhw tndak pid ilah sgl yg dilrang olh hkm, baik dlm bntuk tndkan yg dilrang tndkan tdk mlkkan tndkan yg diprintahkan, yg diancam hkm (had atau ta’zir). E. ASAS MORALITAS Ada sekari asas moral hukum pidana Islam: Asas Raful Qalam yg mnytkan bhw sanksi ats suatu tndak pid dpt ompisalkan krn alasan2 tttu, yaitu krn plkunya di bwh umur, org yg trtidur&org gila.

Asas Sukut al-Uquba ig skra brti gugurnya hkman. Asas ini mnytkan bhw sanksi hkm dpt gugur krn dua hal: pertama, krn si plku dlm mlksnakan tndkannya mlksnakan tugas; dan kedua, krn terpaxa. Asas al-Khat wa Nis-yan yg scra n’ụzọ nkịtị brti kslhan dan kelupaan. Asas ini mnytkan bhw ssorg tdk dpt ditntut prtnggngjwab ats tndkan pidananya jk ia dlm mlkkan tndkannya itu krn kslahan/krn kelupaan. Asas ini didasarkan atas Surah al-Baqarah: 286.

Surah al-Baqarah 11:286 Ia namadat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia namadat siksa (dari nanịm) yang dikarkananya. (Mereka kpee ekpere): “Abụ m Tukhan kami, janganlakh Enku hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Abum Tuhan kami, janganlah Enku bebankan kepada kami beban yang berat samsada Enku bebankan kepada orang orang yang sebelum kami. Ya Tukhan kami, janganlah Enku pikulkan kepada kami apa yang so guapuk kami memikulnya. Were maaflam; ampoule kami; dan rahmatila kami Enkulah Penolong kami, maka tolonglah kami tadang kaum yang kafir.”

12 Berikut ini adalakh some daftar ayat Alquran sebagai das legalitas Dalam Hukum pidana Islam atau Fikih Jinayah. Jarima Khudud 1. Zina: Al-Isra 32 dan An Noor 2 2. Qadzaf: An Noor 4 3. Minum Hamr: Al-Maida 90 dan Hadist 4. Penkurian: Al-Maida Hiraba: Al-Maida Ridda: Ali Imran 85 dan Al-baqara albagyu: al hujurat 9 dan hadist jarimah qishah diyat 1. na-egbu ụma: al isra 33, al baqarah 178 dan hadist 2. penganiyaan intentional: al baqarah 179, al maidah 4. tidak intentional: An Nissa 92 dan Hadith 5. Penganiayan Tidak Sengaja: Hadith

Pdf) Asas Legalitas Materiel: Mewujudkan Keseimbangan Keadilan Individu Dan Masyarakat

Ka webụsaịtị a rụọ ọrụ, anyị na-anakọta data onye ọrụ wee nyefee ya na ndị nrụpụta. Iji jiri webụsaịtị a, ị ga-ekwenyerịrị na amụma nzuzo anyị, gụnyere amụma kuki anyị.

Implementasi Hukum Pidana Islam dalam Masyarakat Muslim

Implementasi Hukum Pidana Islam merupakan bagian penting dalam menjaga ketertiban sosial dan melindungi hak-hak individu dalam masyarakat Muslim. Sistem peradilan yang berbasis pada prinsip-prinsip Islam digunakan untuk memutuskan perkara pidana dan memberikan hukuman yang sesuai.

Salah satu tujuan utama dari implementasi Hukum Pidana Islam adalah mendidik masyarakat agar mengikuti ajaran agama. Dalam hal ini, hukuman yang diberikan diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pelaku kejahatan dan masyarakat luas agar tidak melanggar hukum. Hukum Pidana Islam juga bertujuan untuk menjaga keadilan sosial dengan menegakkan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan masyarakat.

Di berbagai negara Muslim, implementasi Hukum Pidana Islam dapat mencakup berbagai jenis hukuman, termasuk penjara, denda, dan dalam beberapa kasus, hukuman fisik atau sejenisnya. Hukuman seperti cambukan atau potong tangan dikaitkan dengan tindak kejahatan tertentu, seperti pencurian. Tujuan dari hukuman fisik ini adalah untuk memberikan efek jera dan mencegah tindak pidana serupa.

Namun, penting untuk dicatat bahwa implementasi Hukum Pidana Islam dapat bervariasi di berbagai negara Muslim. Ini disebabkan oleh perbedaan interpretasi dan tradisi hukum setempat. Beberapa negara menerapkan hukuman fisik secara ketat sesuai dengan interpretasi literal Al-Quran dan hadis, sementara negara lain lebih memilih untuk memberikan penjara atau denda sebagai hukuman.

Contoh konkret dari implementasi Hukum Pidana Islam adalah dalam penanganan tindak pidana seperti pencurian, zina, fitnah, dan murtad. Setiap tindak pidana memiliki hukuman yang sesuai, sesuai dengan prinsip Hukum Pidana Islam. Misalnya, hukuman potong tangan dapat diberikan kepada pencuri, dan hukuman cambukan dapat diberikan kepada pelaku zina. Hal ini dirancang untuk menegakkan nilai-nilai agama dan mencegah kejahatan dalam masyarakat Muslim.

Secara keseluruhan, implementasi Hukum Pidana Islam memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat Muslim. Selain memberikan hukuman kepada pelaku tindak pidana, sistem ini juga mempengaruhi kehidupan masyarakat secara sosial, politik, dan budaya. Dalam praktiknya, pelaksanaan Hukum Pidana Islam haruslah sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Jadi, dengan memahami implementasi Hukum Pidana Islam, kita dapat lebih menghargai dan memahami pentingnya sistem hukum ini dalam menjaga ketertiban dan keadilan dalam masyarakat Muslim.

Pahami Perbedaan antara Hukum Perdata dan Hukum Pidana di sini

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DISKLAIMER: Konten yang disajikan di situs ini bertujuan untuk memberikan klarifikasi atas berbagai informasi hoaks yang beredar di internet. Kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran atau kesalahan informasi yang diberikan oleh pihak lain.

Kami berusaha sebaik mungkin untuk memeriksa kebenaran setiap informasi sebelum disajikan, namun tidak dapat menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi tersebut. Penggunaan informasi yang disajikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Kami juga tidak bertanggung jawab atas konsekuensi apapun yang terjadi akibat penggunaan informasi yang disajikan di situs ini.

© 2023 AwasHoax!