Connect with us

Partai

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi – Partai Murba (Ind.: Partai Murba, Partai Musyawarah Rakyat Banyak, Partai Proletar) adalah sebuah partai politik “nasional-komunis” di Indonesia.

Sejarah partai ini terkait erat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kuat. Hubungan antara PKI dan Partai Murba awalnya mesra, namun lambat laun kedua partai tersebut menjadi musuh bebuyutan.

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Meski partai Murba tetap eksis di bawah orde baru, ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia pada 1973.

Eksistensi Partai Politik Dan Demokrasi Penuh Intrik

Peristiwa Madiun 1948 menimbulkan reaksi keras terhadap PKI. Di seluruh Jawa (kecuali Banten), terjadi kekosongan politik di sayap kiri politik. Para pengikut Tan Malaka mencoba memanfaatkan hal ini dan pada tanggal 3 Oktober 1948 tiga unsur utama Gerakan Rakyat Revolusioner (PRM) yang dipimpin oleh Tan Malaka; Partai Rakyat, Partai Rakyat Miskin dan Partai Buruh Independen Indonesia telah mengumumkan penggabungan menjadi satu Partai Murba. Penyatuan seharusnya berakhir pada 7 November 1948, peringatan Revolusi Rusia. Pada 12 November 1948, piagam partai diterbitkan. Pada saat pendiriannya, partai baru ini memiliki sekitar 80.000 anggota. Meski GRR ada secara terpisah, partai Murba adalah salah satu cabangnya.

Meskipun Tan memiliki pengaruh besar di Partai Malaka, dia tidak secara resmi menjadi pemimpin partai tersebut. Pada saat penggabungan tersebut, dibentuk pimpinan yang terdiri dari Sukarni (Presiden), Sajamsu Kharja Udaja (Sekretaris Rumah), Maruta Nitimiharja (Wakil Presiden), Sutan Devanis (Wakil Presiden II) dan Pandu Karta Viguna (Sekretaris).

Selain itu, ada satuan-satuan gerilya partai yang berperan penting dalam perjuangan melawan rezim Belanda di Jawa Barat dan Kraal.

Meski partai Murba jauh lebih kecil dari PKI, itu adalah saingan utamanya. Kepemimpinan partai Murba sebagian besar terdiri dari para pemimpin gerakan massa. Para pemuda yang memimpin Murbu sering menjadi pemimpin gerilya atau pemimpin perjuangan massa melawan pendudukan Jepang. Partai menghimbau mantan anggota partai dan aktivis yang tidak puas dengan perkembangan peristiwa setelah proklamasi kemerdekaan. Herbert Feit menyebut citra partai sebagai “ultranasionalisme dan radikalisme sosial mesianis (sedikit dibesar-besarkan dalam teori Marxis dan Leninisnya sendiri)” dan politik “kontradiksi” dan pengorbanan. Untuk mengidentifikasi kesulitan praktis, Pemerintah.

Partai Golongan Karya

Pada bulan Maret 1951, partai tersebut bergabung dengan Dewan Permusyawaratan Partai Politik, dan koalisi luas yang diprakarsai oleh PKI segera bubar. Selama tahun berikutnya, hubungan PKI-Murbah meningkat pesat. Saat itu, satuan gerilya Murba berkeliaran di Jawa Barat dan menguasai beberapa daerah.

Pada bulan Februari 1952, partai tersebut mendukung inisiatif parlementer untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Soviet.

Dalam pemilihan parlemen tahun 1955, partai Murba mengalami pukulan telak. Partai tersebut memperoleh 199.588 suara (0,53% suara nasional) dan memenangkan dua kursi DPR dari Jawa (turun dari empat kursi sebelum pemilu).

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Setelah pemilihan, anggota parlemen Murba bergabung dengan Kelompok Progresif Nasional, yang terdiri dari anggota parlemen Jawa.

Website Kpu Kota Medan :

Dalam pemilihan Majelis Konstituante tahun 1955, partai tersebut memperoleh 248.633 suara (0,66%) dan memenangkan 4 kursi di Majelis.

Ketika Presiden Sukarno memperkenalkan demokrasi kepemimpinan pada tahun 1957, Partai Murba menyatakan dukungan langsungnya terhadap skema tersebut.

Selama periode ini, Partai Murba sangat mendukung Presiden Sukarno dan berulang kali melakukan upaya untuk mendapatkan kepercayaan Sukarno dan menentang PKI.

Pada masa Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) tahun 1958, para aktivis Partai Murabah ditangkap oleh pemberontak PRRI dan ditahan di kubu Muara Labuh di Sumatera Barat.

Kpu Kabupaten Sorong Selatan :

Adam Malik, salah seorang pendiri Partai Murba, diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet dan Polandia.

Pada tahun 1960, Cherul Saleh dari Partai Murba menjadi presiden Dewan Nasional. Dia juga datang untuk bekerja sebagai kepala Aliansi Nasional.

Selama Krisis Rudal Kuba pada November 1962, Partai Murba menyatakan dukungannya untuk Kuba, dan partai tersebut mengumumkan kesediaannya untuk mendukung sukarelawan yang membantu rakyat Kuba.

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Pada tahun 1959, Partai Murba mendeklarasikan Tiongkok sebagai negara dengan ikatan terdekat di Blok Timur, tetapi pada tahun 1963, Partai Murba berfokus untuk menjalin hubungan dengan Uni Soviet. Ketika menjadi jelas bahwa PKI berpihak pada Partai Komunis China selama perpecahan Sino-Soviet, organisasi massa yang dipimpin oleh Murba, cabang dari partai Murba, memulai negosiasi dengan Partai Komunis Uni Soviet tentang kemungkinan transisi. PKI. Organisasi massa dalam struktur komunis internasional pro-Soviet. Partai Murba, atas namanya sendiri, mulai menuntut masuknya Uni Soviet ke dalam persaudaraan Afro-Asia. Koneksi ini difasilitasi oleh kedutaan pemimpin Marb Adam Malik di Moskow.

Pdf) Ideologisasi Partai Islam Masyumi Di Indonesia

Pada bulan April 1964, Partai Murba mengusulkan sistem satu partai di Indonesia dan meminta Presiden Sukarno untuk mendukung gagasan tersebut. Tujuan utama dari rencana ini adalah untuk menghancurkan PKI sebagai kekuatan politik yang mandiri. Partai Nasional Indonesia dan Nahdatul Ulama menentang usulan tersebut, dan Partai Murba gagal meyakinkan Sukarno untuk tidak mendukung usulan tersebut.

Belakangan tahun itu, ketika Presiden Sukarno menyatakan keinginannya untuk membawa PKI ke dalam pemerintahan, Partai Murba menjadi salah satu partai oposisi.

Selama periode ini, Partai Murba menjadi sasaran terbuka PKI. Dalam kampanye publik menentang kenaikan harga, PKI meminta pertanggungjawaban menteri partai Murba Adam Malik dan Cherul Saleh. Isu-isu yang menyusahkan PKI termasuk aliansi Murba dengan cabang-cabang antikomunis dan perwira militer melawan Sukarno, dukungan Murba untuk impor film Amerika, dan hubungan rahasia Soviet-Murba.

Pada 6 Januari 1965, pemerintah mengumumkan “pembekuan” partai Murba. Pemimpin partai Murba ditangkap. Partai Murba “dibekukan” setelah Sukarno melarang Organisasi Pendukung Sukarnoisme (di mana tokoh-tokoh Partai Murba memainkan peran penting).

Fungsi Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Ditinjau Dari Hukum Positif By Jurnal Al Imarah

Melalui aktivitasnya di BPS (bertujuan untuk mengurangi pengaruh politik PKI), partai Murba melampaui batas-batas politik konsep demokrasi Sukarno yang baru lahir.

Setelah Muraba “membekukan” partai, PKI melanjutkan serangan brutalnya terhadap partai tersebut. PKI menyatakan partai Murba sebagai partai “Trotskis” dan “tirani imperialis”. Mereka menuntut pengusiran menteri Partai Murba dari pemerintah, penutupan surat kabar pro-Murba, dan pengusiran anggota Partai Murba dari serikat jurnalis dan struktur semi resmi lainnya.

Pasca pergolakan politik 1965-1966, partai Murba melanjutkan aktivitasnya. Dia berhasil mempertahankan pengaruh kecil.

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Pada Februari 1966, Adam Malik menjadi Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri dalam kabinet Dwikor II dan Dwikor III hingga Juli 1966 di bawah Sukarno.

Sejarah Pendidikan Indonesia Dari Masa Ke Masa Membentuk Karakter Pribadi Pribumi Bangsa

Selama rezim Suharto, partai-partai politik “Orde Lama” yang bertahan dipaksa untuk bergabung menjadi dua faksi politik, satu Islam dan yang lainnya “sekuler”. Partai Murba termasuk dalam kategori yang terakhir, dan pada Maret 1970 Partai Murba, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kemerdekaan Indonesia (IPKI), … Partai Katolik dan Partai Kristen Indonesia (Parkinda).

Partai Murba memperebutkan pemilihan Lok Sabha 1971. Partai tersebut memperoleh 48.126 suara (0,1%) dan tidak memenangkan satu kursi pun.

Pada tanggal 10 Januari 1973, Partai Murba dan anggota Golongan Pembangunan Demokrasi lainnya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia. dalam masuaimerin oleh tiga partai pemilui, dualami pemilui partai. tik hasil peleburan sembilan partai politik makati Pemilu Tahun 1971 dan 1 organisasi Masyarkat yaitu Golongan Karya.

Pada tahun 1973, GBHN Republik Rakyat Tiongkok menegaskan bahwa organisasi tersebut ikut serta dalam organisasi tersebut. Politisi partai Ian Seyanis Akan Defusikan. Kelompok pertama yang bergabung adalah Partai-Partai Politik Beridologi Islam, yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Permusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam PERTI. Menyaun (PPP) dihitung sejak 5 Januari 1973.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (pdip)

Belakangan Fusi Partai Politik Dun Oleh Kelomp Nationalis, Terhitung Tanggal 10 1973, Ditambah Dua Partai Agama Non-Islam, Yang Meleburkan Diri, Yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Indonesia (Pendukkimurdainbandanesian) Kristungbauerdensia (Indonesia) Indonesia (P Arkinda) ) dan gambarkan katal. Hasil Fusinya Menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Pemilu 1971 dalah Pemilu Pertama pada masa Orde Baru yang kilakkan pada 5 Juli 1971 DRC, DRC Tk.I dan DRC Tingkat II Kabupaten/Kotamadya. Keluarga ini merupakan pemilu kedua di Indonesia semelu berselang 16 tahun sejak kilikada Pemilu pertama tahun 1955. Ada tenemu partai yang languyet pesta demokrasi ini. Di Indonesia, sebagian dari Murdonja 0Murdonkius (Ramilida Mkujaus5) bersifat radikal.

Paratai tersenyum

Partai Murba: Sejarah, Visi, Dan Misi

Pendirian Partai Murba dan Perannya dalam Masa Revolusi Fisik

Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) didirikan pada tahun 1948 oleh Tan Malaka, Chaerul Saleh, Sukarni, dan Adam Malik. Partai ini memiliki kecenderungan sosialis dan komunis dengan ideologi utama bernama Murbaisme. Murbaisme merupakan ideologi nasional komunis yang menganut paham anti-imperialisme dan anti-kapitalisme.

Pendirian Partai Murba pada masa itu terjadi dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah kolonial. Partai Murba berperan sangat penting dalam pergerakan revolusi fisik sebagai salah satu kekuatan politik yang turut menyebarkan semangat perjuangan melalui tulisan-tulisan politik dan propaganda revolusioner. Gerakan revolusioner ini bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan dan untuk memperjuangkan kemandirian negara dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi.

Partai Murba adalah salah satu partai politik yang aktif dalam memperjuangkan Demokrasi Terpimpin yang diusung oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno. Dalam menjalankan peran dan fokus utama partainya, Partai Murba turut berperan kunci dalam membentuk pemerintahan Indonesia berdasarkan prinsip Demokrasi Terpimpin, yang ditegaskan dalam Konstitusi RIS tahun 1949.

Partai Murba dan Pemilu 1955

Pada Pemilihan Umum tahun 1955, Partai Murba memainkan peran penting dalam merumuskan platform politiknya. Partai ini menekankan pentingnya nasionalisasi industri, egalitarianisme sosial, dan pemulihan kekayaan nasional dari tangan asing. Dalam pemilu tersebut, Partai Murba berhasil meraih cukup banyak kursi di parlemen, meskipun tidak berhasil mendapatkan mayoritas suara. Prestasi ini membuktikan popularitas dan pengaruh partai ini dalam politik Indonesia pada masa itu.

Dalam merumuskan platform politiknya, Partai Murba menekankan pentingnya nasionalisme dan kesetaraan sosial. Mereka mengadvokasi nasionalisasi industri agar kekayaan dan hasil produksi Indonesia dapat dimiliki dan dikelola oleh rakyat Indonesia sendiri. Partai Murba juga mendukung kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh rakyat dalam mengakses sumber daya dan kekayaan negara.

Meskipun Partai Murba tidak berhasil mencapai mayoritas suara, partai ini tetap memberikan kontribusi yang signifikan dalam politik Indonesia pada waktu itu. Dalam peran oposisi di parlemen, Partai Murba memperjuangkan kepentingan rakyat dan terus memperjuangkan agenda-agenda sosialis dan nasionalis.

Sejarah Ideologi dan Peranan Partai Murba dalam Politik Indonesia

Pendirian Partai Murba pada tahun 1948 oleh Tan Malaka, Chaerul Saleh, Sukarni, dan Adam Malik membawa semangat perubahan dalam perjalanan politik Indonesia. Partai ini memiliki kecenderungan sosialis dan komunis dengan ideologi utama bernama Murbaisme. Dalam ideologi nasional komunis ini, Partai Murba menganut paham anti-imperialisme dan anti-kapitalisme.

Pada masa revolusi fisik, Partai Murba berperan sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan kolonialisme. Partai ini aktif dalam menyebarkan semangat perjuangan melalui tulisan-tulisan politik dan propaganda revolusioner. Partai Murba juga mendukung Demokrasi Terpimpin dan memainkan peran kunci dalam membentuk pemerintahan berdasarkan prinsip tersebut.

Pada Pemilihan Umum tahun 1955, Partai Murba memainkan peran penting dalam merumuskan platform politiknya. Mereka menekankan pentingnya nasionalisasi industri, egalitarianisme sosial, dan pemulihan kekayaan nasional dari tangan asing. Prestasi partai ini dalam pemilu tersebut membuktikan popularitas dan pengaruhnya dalam politik Indonesia pada masa itu.

Walaupun Partai Murba memiliki latar belakang ideologi yang mirip dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), terdapat persaingan yang cukup tajam antara keduanya. Partai Murba secara terbuka menentang pengaruh PKI dan berusaha membedakan dirinya sebagai partai yang lebih nasionalis. Mereka mengkritik PKI atas dugaan keterlibatan dalam berbagai insiden kekerasan, khususnya saat peristiwa Madiun yang terjadi pada tahun 1948. Konflik antara Partai Murba dan PKI memuncak pada masa Orde Baru.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, Partai Murba menghadapi penindasan dan pengawasan yang ketat oleh rezim yang berkuasa. Pemerintah Orde Baru mencoba untuk menghilangkan pengaruh partai ini dan menekan segala kegiatan politik yang terkait dengan pemikiran sosialis dan komunis. Meskipun demikian, peran dan warisan Partai Murba tetap dikenang dalam sejarah politik Indonesia. Sebagai salah satu partai politik kiri yang vokal dan berpengaruh, Partai Murba memberikan kontribusi berharga dalam membentuk wacana politik dan pemikiran alternatif pada masanya.

Pada era reformasi, Partai Murba diizinkan untuk beroperasi kembali sebagai partai politik legal. Namun, partai ini tidak mampu kembali meraih popularitas dan dukungan yang signifikan seperti pada masa lalu. Ideologi-ideologi yang pernah dianut oleh Partai Murba juga kehilangan momentum di tengah perubahan politik dan sosial yang terjadi di Indonesia. Meskipun demikian, peran dan warisan Partai Murba tetap dikenang dalam sejarah politik Indonesia.

Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Partai Sosialis Indonesia (PSI)? Partai ini didirikan pada tahun 1994 dan memiliki visi untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ideologi dan Konflik dengan PKI

Persaingan dengan PKI

Partai Murba memiliki latar belakang ideologi yang mirip dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, terdapat persaingan yang cukup tajam antara keduanya. Kedua partai ini saling bersaing untuk memenangkan hati rakyat melalui ideologi komunisme yang mereka anut. Kompetisi politik ini berlangsung selama beberapa tahun dan mencapai puncaknya pada saat Pemilihan Umum tahun 1955.

Partai Murba secara terbuka menentang pengaruh PKI dan berusaha membedakan dirinya sebagai partai yang lebih nasionalis. Mereka mengkritik PKI atas dugaan keterlibatan dalam berbagai insiden kekerasan, khususnya saat peristiwa Madiun yang terjadi pada tahun 1948. Konflik antara Partai Murba dan PKI memuncak pada masa Orde Baru.

Selama dekade 1950-an, persaingan antara Partai Murba dan PKI dalam merebut dukungan dan kepercayaan rakyat semakin memanas. Kedua partai tersebut berupaya untuk mendominasi panggung politik Indonesia dengan serangkaian kampanye dan kegiatan yang menarik. Di sisi satu, PKI mengandalkan retorika komunis dan kekritisan terhadap sistem imperialisme dan kapitalisme. Di sisi lain, Partai Murba fokus pada nasionalisme dan penentangan terhadap pengaruh asing yang mereka anggap merugikan kemerdekaan dan kekayaan negara.

Kedua partai ini juga saling menuduh satu sama lain, dengan Partai Murba menuding PKI terlibat dalam berbagai aksi kekerasan yang mengancam stabilitas negara. Mereka menyoroti peristiwa Madiun sebagai salah satu contoh di mana PKI diduga terlibat dalam pemberontakan dan pemaksaan ideologi komunis.

Sikap kritis Partai Murba terhadap PKI sering memuncak dalam pertentangan langsung, terutama saat Pemilihan Umum tahun 1955. Kedua partai saling menggambarkan diri mereka sebagai pemimpin revolusi dan kaum pekerja, berkompetisi untuk meraih dukungan massa dan legitimasi politik.

Masa Orde Baru

Penindasan dan Pengawasan terhadap Partai Murba

Pada masa pemerintahan Orde Baru, Partai Murba menghadapi penindasan dan pengawasan yang ketat oleh rezim yang berkuasa. Pemerintah Orde Baru berusaha untuk menghilangkan pengaruh dan keberadaan partai ini serta menekan segala kegiatan politik yang terkait dengan pemikiran sosialis dan komunis.

Partai Murba dilarang secara terbuka beroperasi dan anggotanya dilarang melakukan kegiatan politik di bawah bendera partai. Namun, beberapa anggota dan simpatisan Partai Murba tetap bertahan dan tetap aktif dalam kegiatan politik. Beberapa dari mereka memilih untuk bergabung dengan partai politik lain yang masih diijinkan beroperasi, sementara yang lain memilih untuk menyuarakan pandangan ideologis mereka secara individual.

Partai Murba, meskipun dihentikan secara resmi, berhasil mempertahankan eksistensinya selama era Orde Baru meskipun dalam keadaan ilegal. Mereka secara diam-diam melanjutkan kegiatan politik, walaupun berada di bawah tekanan dan pengawasan ketat pemerintah Orde Baru.

Selama masa Orde Baru, anggota Partai Murba sering kali disensor atau dibatasi dalam menyampaikan pandangan politik mereka. Namun, beberapa di antara mereka berhasil mempertahankan solidaritas dan tetap menyuarakan pemikiran kritis. Beberapa anggota Partai Murba juga terlibat dalam gerakan mahasiswa dan sering kali menjadi tulang punggung gerakan perlawanan terhadap rezim Orde Baru.

Masa Reformasi

Pada era reformasi, Partai Murba diberi izin untuk beroperasi kembali sebagai partai politik legal. Namun, partai ini tidak mampu kembali meraih popularitas dan dukungan yang signifikan seperti pada masa lalu. Ideologi-ideologi yang pernah dianut oleh Partai Murba juga kehilangan momentum di tengah perubahan politik dan sosial yang terjadi di Indonesia.

Perubahan politik dalam era reformasi cenderung lebih beragam dan inklusif, dengan munculnya partai-partai baru dan arus pemikiran yang lebih moderat. Hal ini menyebabkan berkurangnya ruang bagi partai-partai politik dengan ideologi yang terlalu kiri, termasuk Partai Murba. Namun, peran dan warisan Partai Murba tetap dikenang dalam sejarah politik Indonesia. Sebagai salah satu partai politik kiri yang vokal dan berpengaruh, Partai Murba memberikan kontribusi berharga dalam membentuk wacana politik dan pemikiran alternatif pada masanya.

Mengenal sejarah dan visi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dapat memberikan wawasan lebih tentang partai politik ini. Partai Gerakan Indonesia Raya didirikan pada tahun 2008 oleh Prabowo Subianto dan menjadi salah satu partai politik besar di Indonesia.

Tabel Perbandingan Antara Partai Murba dan PKI

Dalam konteks politik Indonesia, terdapat dua partai politik yang memiliki pengaruh dan sejarah yang signifikan, yaitu Partai Murba dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Meskipun memiliki beberapa kesamaan dalam ideologi mereka, terdapat perbedaan penting yang mencolok antara kedua partai ini.

Partai Murba didirikan pada tahun 1948, sedangkan PKI telah ada sejak tahun 1920. Partai Murba memiliki ideologi bernama Murbaisme, yang merupakan ideologi nasional komunis. Sementara itu, PKI menganut ideologi komunisme.

Pada Pemilihan Umum 1955, Partai Murba berhasil meraih beberapa kursi di parlemen, menunjukkan pengaruh dan popularitas yang dimilikinya di kalangan masyarakat. Namun, PKI juga mendapatkan hasil yang signifikan dalam pemilihan tersebut.

Dalam masa Orde Baru, kedua partai ini menghadapi perlakuan yang sama oleh pemerintah. Baik Partai Murba maupun PKI dilarang beroperasi, dan anggotanya diawasi dan ditangkap. Meskipun demikian, Partai Murba lebih fokus pada peran nasionalis yang lebih kuat daripada PKI.

Kesimpulannya, Partai Murba merupakan partai politik yang berperan penting dalam sejarah politik Indonesia, terutama pada masa revolusi fisik dan Pemilihan Umum tahun 1955. Partai ini memiliki ideologi Murbaisme yang mencakup paham komunis dengan nuansa nasionalis. Meskipun Partai Murba sudah tidak ada lagi saat ini, perannya tetap diabadikan dalam sejarah politik Indonesia.

Tahukah Anda bahwa Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menjadi salah satu partai politik yang berperan penting dalam perkembangan demokrasi di Indonesia? Partai ini didirikan oleh Wiranto pada tahun 2006 dan memiliki visi untuk menjadi partai pemenang dalam pemilihan umum.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DISKLAIMER: Konten yang disajikan di situs ini bertujuan untuk memberikan klarifikasi atas berbagai informasi hoaks yang beredar di internet. Kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran atau kesalahan informasi yang diberikan oleh pihak lain.

Kami berusaha sebaik mungkin untuk memeriksa kebenaran setiap informasi sebelum disajikan, namun tidak dapat menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi tersebut. Penggunaan informasi yang disajikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Kami juga tidak bertanggung jawab atas konsekuensi apapun yang terjadi akibat penggunaan informasi yang disajikan di situs ini.

Ā© 2023 AwasHoax!